CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH SEXY

CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH SEXY


CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH SEXY, Hasrat-Bispak42 Namaku Ari (nama fiktif), saya yakni seorang mahasiswa di satu diantara perguruan tinggi tempatku tinggal, saya populer jadi seorang nerd yang tidak mempedulikan wanita alias tidak pengin menjelimet dengan yang bernama doian, akan tetapi hasrat seksku yang tidak tersalurkan ini semakin menggelora tiap saya memandang mahasiswi sekelasku yang punyai badan-tubuh memikat, pada akhirnya tiap-tiap hal semacam itu terjadi saya cuman dapat coli di rumahku sembari mengandaikan dapat ngentot sama mereka. Saya mempunyai kontol yang kemungkinan cukup menyenangkan hati buatku adalah sejauh 17 cm, gendut serta berurat. WAJIB 4D


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia merupakan bu rida, akhwat cadar lebar, belum menikah lantaran tidak ada yang sesuai ucapnya, Awal mula dia mendidik di kelasku, dia tidaklah terlalu menarik perhatianku lantaran badannya yang selalu ditutupi cadar serta gamis panjangnya, tetapi semakin ke sini saya punyai fantasi spesifik ialah dapat rasakann badannya.


Saya pikir bagaimana metodenya ya supaya dapat rasakann badan beliau ini, saya memperoleh gagasan untuk menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, kendati pun tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi paling tidak bisa lihat parasnya yang terus tidak ingin jika dijepret, ini siang saya lalu memperlancar gagasan itu, esok harinya saya ambil rekaman itu dan saya menyaksikan dosen yang kumaksud sedang masturbasi gunakan sebuah dildo dengan mengenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Memandang hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari bermaksud untuk menggrebek beliau, saat ruangan dosen sudah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa suara,dan betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika mau merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" katanya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya nampak jika dia tengah horny berat, ke-2  tangannya masih tetap di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini tempat AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia tampak was-was, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali kelarin beberapa buku di sini" tuturnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengen ngapain kamu?" Ujarnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang udah kurekam ke beliau, beliau kelihatan pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengin apa kamu!" Teriaknya, "tidak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini punyai gairah besar  ya" jawabku enjoy, "gak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar biar banyak mahasiswa lain dapat gagahi ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu meminta tidak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar namun ibu harus patuhin saya" ucapku sembari buka celana panjang dan cdku, terpasang kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlagak sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "telah gak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sampai kini belum disentuh lelaki pikirku lantaran sangatlah halus menjurus kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak perlahan, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "udah tidak boleh nangis sini review saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya buat melihat menyaksikan kontolku, dilihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia selalu tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dia kesukaran bernafas serta buka mulutnya, dengan gesit ku masukan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "kalaupun saya nggak pengin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, lihat saya memarahi,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang terkapar di meja beliau serta merekam aktivitas beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku dan ingin emosi karena dia sadar saya merekamnya, tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhenti, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta mulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Karena kurasa cukup babak sepongnya, kutarik keluar kontolku serta kuberdirikan badannya, "pengen ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang nampak kaki dan paha mulusnya


dia tidak memanfaatkan legging mestinya akhwat lain, dia cuman memakai cd memiliki motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" katanya, kutarik cdnya dan kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek masih makin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, selesai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, seusai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia tampak menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia terus menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya agar merekam kegiatan eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu minta..sshh" katanya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud buat menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sejenak kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu tidurin ibu!" Gertaknya, menyaksikan dia menghardikku dengan keras

CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH SEXY

saya melecut memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku karena beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tindakanku, menyaksikannya kian mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tidak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan suara perihnya beralih jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengen keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya kian memecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya terkait palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya. WAJIB 4D


kudiamkan kontolku melepaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih yang menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang sejak dari barusan merekam aktivitas kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,nampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih melecut memeknya, kerudung lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab sebab keringat kami, kedengar nada telepon yang kutebak itu merupakan telpon seluler punya dia, "ari setop ri…itu ada telephone..ssh" pintanya


saya terasa kalau saya mempunyai sebuah inspirasi hilang ingatan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, dilihat dia jalan membungkuk bertopang pada lututnya, saya masih memacu memeknya tanpa ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian menggerakkan pahaku supaya saya hentikan pacuanku, saya menarik pundaknya untuk kembali tegak, kupegang dagunya dan berbicara "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian terus memaksakan jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung meraih mobile phonenya dengan status menungging bertopang pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera tadi ketinggalan di meja dosen lain


kusaksikan dia cepat mengusung telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku ketujuan beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara lembut untuk memberinya kesenangan untuknya, "pengen jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker telephone selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng tak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah lantaran saya tidak menyudahi lecutanku di memeknya, "oh baik mbak, berhati-hati ya" tutur adiknya di telephone, "hhmm iya dek" ujarnya. Ketahui telephone itu sudah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat benar-benar bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengen ngapain kamu disana? !" Katanya kuatir, karena kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tidak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk seluruhnya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah kendati pun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa jika saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi untuk memberinya orgasme ke-2  untuk beliau, "ohh…ibu sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bertambah banyak dibanding yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat lecutanku, "aahh ahh bu saya sampai" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


sehabis bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memicu gairah barusan, cadar panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas menggunakan kemejaku, ambil bra beliau, "saya mohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapapun juga kalaupun tidak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari merupakan 4 hari sesudah momen pemerkosaan bu rida yang ari melakukan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yaitu salah seorang dosen anyar di perguruan tinggi yang ada pada kota ini, saya biasa disebut "mbak-mbak akhwat" karena saya terus kenakan kerudung panjang dibarengi gamis serta rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari yakni beberapa waktu seusai saya alami petaka pemerkosaan yang sudah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya harus pulang rada malam kira-kira jam 9 malam karena banyak pekerjaan yang sebaiknya kuselesaikan ini hari. Lantaran telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengusung dosen telah tidak bekerja kembali, karenanya saya menetapkan untuk pulang memakai bis transkota, kumenunggu kira-kira 10 menit di halte depan universitas dan selanjutnya ada suatu bis transkota yang bisa kutumpangi, kutidak melihat kalau bis itu dipenuhi dengan lelaki, serta cuman sedikit ada wanita, tapi lantaran saya takut apabila naik angkot jadi saya beranikan diri untuk menggunakan bus itu, saya tidak mendapatkan bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, waktu ku asyik bergelut dengan handphoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama