CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS PART8

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS PART8, Hasrat-Bispak42 Tiba-tiba saya jadi ingin mengetahui apa yang terjadi padaku barusan saat lagi saya semaput. Jadi saya ambil handphoneku, dan mengontak telephone rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku sewaktu saya dengar nada Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Bijaksanain  bisa", kataku lambat.

"Iya non…", Sulikah menyetujui, dan kudengar nada gagang telephone yang dimasukkan.

Sebentar saya tunggu, serta sesudah saya dengar nada Wawan, saya selekasnya bertanya iktikadku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya tak sadar diri?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam menanti Wawan mengatakan tindakannya.

"Barusan non tiba-tiba tak sadar diri. Saya dan semua sampai terkejut non, selalu kami seluruhnya coba bangunin non Eliza, tetapi hingga sampai lebih kurang sepuluh menit lantas non terus tidak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku mau tahu.

"Ya, jujur saja mulanya saya dan lainnya menyangka non pura pura. Saya coba menggelikani pinggang non, tetapi non diam saja. Selalu saya celupin jemari saya ke memek non, namun non masih tidak sadar, jadi Suwito dan Berbudiin pula saya suruh tolong bangunin non. Lagi mereka ngeremasin susu non Eliza. Hingga memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun buang waktu saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Sudah ketahui saya tidak sadarkan diri, jadi diedel edel seperi itu. Lagi setelahnya bagaimana ceritanya hingga sampai Cie Natalia tiba?", dengan sedikit dongkol saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, tapi saat ini saya malahan terangsang memikirkan kelakuan mereka bertiga itu.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS PART8

"Yah non… barusan saja saya was-was lihat non tidak sadar. Bila tahu non tidak apa apa dan kedepan akan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non hingga senang. Belumlah lagi Suwito serta Berbudiin yang ngomel tidak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang saat ini malahan dapat bisanya selalu ceritakan sembari menggerundel.

Tetapi hatiku lebih tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengayalkan mereka bertiga yang justru repot menjarah badanku tiada peduli jika nona majikan mereka ini lagi jatuh semaput.

Pikiranku sedikit melayang-layang, serta saya bakal meraba maupun membelai wilayah selangkanganku sendiri sewaktu klakson mobil berada di belakang menyadarkanku serta membuatku terperanjat 1/2 mati. Karenanya saya melesatkan mobilku serta menyingkir sementara, lantaran saya was-was pikiranku kembali kacau balau sewaktu dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja rupanya barusan saya lagi stop di lampu merah sewaktu saya terbujuk ujaran Wawan barusan. Serta yang lebih berarti, untung saja barusan itu saya gak sampai telanjur bermasturbasi di muka umum.

Saya gak berani mengayalkan peluang tersedianya orang yang melihatku pada waktu saya melakukan perbuatan segila itu, yang mungkin bisa memberinya peluang ke orang itu buat meningkatkan kesulitan dalam hidupku. Cukup banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Telah telah! Tak boleh melebar selalu! Diberikan pertanyaan masalah Cie Natalia kok…", dengan sedikit menyentak buat menyingkirkan nafsu birahi yang menghinggapiku, saya minta Wawan menambahkan ceritanya sehabis kupastikan status mobilku aman di tepi jalan ini.

"Nach kami jadi tambah kebingungan, pengin membawa non ke dokter, kami takut ditanyakan tanyain, lagian kami kan gak punyai duwit non. Lagi kebenaran non Natalia telephone, nanyain non. Kami katakan saja non Eliza kembali sakit, serta saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Terus non Natalia ngomong kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Sehingga kami membawa non ke kamar non, dan setelah Sulikah menggunakankan pakaian tidur non, kami baringkan non di tempat tidur, lalu tunggu non Natalia hadir. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar kalimat mereka. Untung saja mereka pakaikan busana tidurku barusan, jadi saya gak hingga ditemui pada kondisi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Serta karena saya sudah ketahui perihal seluruh yang mau kuketahui, jadi saya memutuskan untuk tutup telpon.

"Ya udah kalaupun getho. Ini hari saya tidak pulang, jadi gak butuh dinantiin. Sudah dahulu Wan…", kataku dan saya bakal menekan tombol end call di saat kudengar nada Wawan panggil manggilku.

"Apalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Hilang ingatan!", saya menghardik dan tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali meluncurkan mobilku dengan rada kuat buat susul mobil Cie Natalia. Selanjutnya kami hingga di dalam rumah Cie Natalia seputar jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya menggangguk menyetujui. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya seluruh barangku udah ada di kamar Cie Natalia. Pastinya sandal serta sepatuku tak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang siap dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja merapikan barang barangnya. Kebenaran Cie Cie pengin pergi melihat sama kawan-kawan, kamu ingin tidak turut Cie Cie pergi tonton?", bertanya Cie Natalia saat saya mulai mengatur barang bawaanku.

Saya sedikit ragu-ragu. Saya lagi tunggu telpon Andy. Bila saya turut Cie Natalia, saya gak segera bisa bicara dengan lepas pada Andy. Namun saya tidak dapat mendapatkan argumen yang baik, jadi saya menetapkan untuk bicara jujur di Cie Natalia.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza gak dapat turut. Eliza kembali nungguin rekan Eliza yang janji ingin telpon tidak lama lagi", dengan malu saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telephone? Periode sama rekan? Hayo… rekan apa kawan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuman dapat menunduk sekalian tersenyum malu.

"Gak apa apa Eliza, Cie Cie mengerti kok. Ya telah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia minta pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya menggangguk puas.

Singkat kata, pada akhirnya Cie Natalia pergi bersama kawan temannya, sementara itu saya santai di kamar Cie Natalia, sendirian.

Tapi saya gak kesepian, karena Andy mengontakku pada pukul delapan malam. Dan bercakap dengan Andy betul-betul membahagiakan. Saya tidak pernah mengira Andy yang pendiam itu nyatanya cerdas melucu dan kerap membuatku ketawa.

Kami mengulas beberapa perihal, dan sama-sama menceritakan terlebih mengenai beberapa insiden di kelas kami masing-masing. Gak berasa kami mengobrol hingga jam sebelas malam. Sesungguhnya kami duanya sama belum mengantuk, atau sedikitnya saya belum terasa mengantuk.

Tetapi saya gak sedap sebab Andy udah mengontakku kelamaan, kasihan  kalaupun pulsanya habis semakin banyak. Toh saya kan tetap bisa berjumpa dengan Andy tiap hari di sekolah? Sampai, esok saya dapat bersua dengan Andy di gereja jika saya ada untuk kebaktian yang diawali di waktu 1/2 sepuluh siang.

"Andy, telah malam nih… aku…", rasanya malas pula, namun saya mau tak mau menuturkan ini.

"Oh iya… sudah malam… namun esok saya bisa telpon kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharapkan, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu, serta hatiku suka sekali.

Kami berdua keduanya sama sempat tercenung sesaat.

"Eliza, thanks ya telah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Gak apa Andy, saya senang kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas sewaktu saya menyampaikan ucapan kata sukai barusan.

"Mm… kalaupun getho sudah dahulu dech Eliza… hingga sampai esok ya… bye bye…", Andy minta pamit padaku.

"Iya… sampai esok Andy… bye", kataku tutup penuturan kami.

Saya memencet tombol end call, dan sembari tersenyum senyuman saya mengatur barang bawaanku. Saya puas sekali. Saya mengharap Andy nyata-nyata benar menggemariku. Saya mengharap gak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah jika saya mengharapkan Andy nyata-nyata jadi doiku?

Seusai seluruhnya usai, saya bertukar busana tidur. Busana kotorku udah kutaruh di kantung plastik yang benar-benar kusiapkan. Saat ini saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat terpikir di pikiranku, apa ya yang tengah dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama-sama bercinta? Saya terpikir bakal nasib jelek yang menempa diriku di saat saya harus pasrah dicabuli oleh 5 orang karyawan di dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly serta Cie Stefanny harus juga layani semua?

Tiba-tiba saya sadar dapat gempuran nafsu yang menempa badanku saat lagi saya mengandaikan semuanya itu, jadi saya usaha mengarahkan pikiranku dari 3 pacarku itu melalui cara melihat TV. Namun sehabis lumayan lama saya melihat TV di kamar Cie Natalia ini, tau-tau saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS PART8

Kupikir Cie Natalia gak bakal berkeberatan bila saya tidur terlebih dulu. Serta saya udah malas buat ingat ingat terkait insiden apa yang sudah mengenaiku sepanjang hari ini. Karena itu saya mematikan TV itu dan saya tiduran disebelah kiri dipan Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang banyak pekerjaan sex ini.

Sempat tersirat dalam pikiranku, barusan saya belum mengontak papi mamaku.

Namun, ah… mereka pasti juga belum pulang ini hari, jadi kupikir tidak apa apa bila esok saja saya baru memberitahu mereka. Toh saya bermalam dalam rumah famili sendiri. Apalagi saya sangat mengantuk serta ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali untuk kubuka.

‘klik…', kabur samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka satu orang.

Pastilah itu Cie Natalia yang anyar pulang. Tetapi saya telah sangat malas untuk kembali bangun cuman buat menegur Cie Natalia. Saya terus pejamkan mataku, serta selang berapa saat saya udah tertidur lelap.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama