CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS PART4

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS PART4

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS PART4, Hasrat-Bispak42 "Eh kalian lihat tidak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan selalu lihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech dasarnya", gerutu Sherly pada saat kami ketujuan parkir mobil.

"Periode iya Sher? Saya gak simak sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang ditilikin cuman Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu tidak sekedar saya saja lho!", kata Sherly dengan suara menarik.

"Kalian ini… apaan sich…", saya meratap kecewa meski sebetulnya hatiku puas sekali dengar seluruhnya ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan benar-benar betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, namun yayangmu pun kan", goda Sherly kembali, serta Jenny turut ketawa melihatku tidak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja sama-sama untuk menghinaku habis habisan mulai dari kantin hingga sampai ke parkir mobil. Tiada yang dapat kulakukan, saya telah tak dapat membalasnya ujaran mereka dan pasrah saja disertai ke-2  pujaan hatiku ini, yang sampai hati membuatku lagi tersenyum malu sebagai berikut.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly saat kami telah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian menghina kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang selanjutnya menunduk malu, karena mungkin ledekan Jenny itu.

"Hai  Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung menghinaku sehabis membalasnya panggilan Andy.

Saat ini saya cuman dapat turut menunduk malu. Lantaran Jenny dan Sherly, saat ini lidahku rasanya kelu juga cuman buat menegur Andy.

"Ya telah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Tidak boleh dilenyapkan lho!", kata Jenny yang tau-tau suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan nada lambat.

"Awas jika kamu hingga sampai menyingkirkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan nada sepelan barusan.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS PART4

Mukaku rasanya betul-betul panas. Entahlah, barangkali parasku telah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan geram bersatu suka dan malu, tetapi mereka berdua punya sikap seakan gak ada apa-apa sampai saya jadi kian gaungs dari mereka berdua.

"Ya sudah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sembari melambai-lambaikan tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang mengangkat tangannya.

Saya balas mengangkat tangan sekejap dari mereka berdua. Saat sebelum saya kembali menunduk malu, saya memandang sepintas, nyatanya Andy pun lambaikan tangannya pada Jenny serta Sherly.

Diam diam saya terasa sedikit iri memikirkan apa yang lebih kurang bakal terjadi di dalam rumah Jenny selesai ini. Manalagi Sherly ikut serta kesana. Kemungkinan Sherly dan Jenny bakal membawa Cie Stefanny bermesraan atau sampai bercinta, dan perlahan-lahan nafsuku mulai naik memikirkan seluruhnya.

Tetapi saya sadar saya tidak boleh mengandaikan beberapa perihal yang dapat menghidupkan nafsuku pada saat saya masih di sini bersama Andy, karena saya tidak pengin permalukan diriku sendiri. Bahkan saya tidak boleh kehilangan fokusku saat ini. Saya tidak pengin Andy menduga saya gak perhatian kepadanya bila kedepannya obrolanku gak menyambung lantaran pikiranku yang melayang-layang ke mana-mana.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali benar sewaktu saya memandang Andy.

"Hai  Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, kendati pun dengan hati yang berdebar-debar gak karuan.

Kami kembali tercenung sejenak lama waktunya. Saya coba cairkan keadaan yang canggung ini.

"Andy, kamu betul sedang nungguin saya?", saya ajukan pertanyaan di Andy.

Andy tersenyum malu dan mengusikk.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa ingin ketahui apa lebih kurang jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap kuatir.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli memandang kebingungan Andy. Meskipun sudah pasti saya terasa puas, namun saya mulai ingin tahu kenapa Andy menantiku di sini. Apa Andy ingin mengucapkan suatu padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan seluruh perhatian yang dikasihkan Andy padaku ini, tetap kami ini tetap belum dengan status sepasang pujaan hati.

Biarpun demikian, besar keinginanku kalau pada tempo dekat kami berdua akan sungguh-sungguh jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telpon kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya terasa seperti tersambar petir pada siang hari yang sangat ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang sangat dingin. Nyaris saya tak sadar diri, serta saya hampir gak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… ini saat yang kutunggu nanti mulai sejak saya berbicara dan kenal Andy di kelas 1 SMA. Pada akhirnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, dan saya mulai berani mengharapkan, mudah-mudahan mimpi cantikku bakal selekasnya terwujud.

"Bisa", saya menjawab sembari menunduk, dan saat ini tukar saya yang tersenyum malu berbaur rasa suka yang sangat begitu.

"Bila gitu… saya malam nanti telephone kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nanti ya", saya bercakap lambat, serta parasku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdetak dengan kuat, hingga sampai sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini yakni suatu janji yang memuaskan untukku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya mohon pamit di Andy sehabis kembali lagi kami tercenung lumayan lama.

"Oh iya… saya pun pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu pula take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdetak cepat.

Saya masuk ke mobilku seusai sama sama lambaikan tangan dengan Andy. Saat ini saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy akan mengontakku malam nanti, entahlah apa yang hendak kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Yang terang ini hari saya puas sekali, dan saya sudah tidak sabar tunggu waktu ini berputar-putar hingga jam delapan kelak, mendatangkan saat yang cantik untukku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya menghimpit klakson mobilku 1x sewaktu saya udah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak berapa lama kemudian saya menyaksikan Wawan yang membuka pintu buatku, dan saya jadi terpikir keusilanku barusan pagi. Saya mengendalikan napas sekalian masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Tetapi saya sedikit kaget menyaksikan ada mobil kokoku di garasi. Serta sewaktu saya lihat kokoku berada di dalam mobilnya, yang kelihatannya repot mengutak atik suatu di mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang jelas menempatkan marah padaku itu gak dapat seberani itu untuk menyentuhku saat lagi ada kokoku di sini.

Karenanya saya turun dengan enjoy, serta merapat mengarah kokoku masih yang repot di mobilnya. Saya menyaksikan Wawan yang menatapku dengan penuh gairah, serta saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tiada cemas bakal diapa apakan olehnya. Dan saat ini saya telah ada dalam samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu anyar nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya ingin donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya dan berikan satu kotak CD yang terbungkus ini padaku, Kedengarannya kokoku udah usai menempatkan CD lagu anyar itu di CD changer mobilnya.

"Terima kasih ya ko", kataku dengan puas dan menimang-nimang nimang CD itu, lalu memulai membaca baca title lagu yang ada di dalam CD itu.

"Iya iya… marilah makan dahulu, saya udah lapar nih", kata kokoku sekalian mengganggu rambutku sampai jadi sedikit awut awutan sesuai ini.

"Iih… apaan sich", saya marah-marah serta menguber kokoku yang telah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS PART4

Demikian bila saya bersua kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau sesuai ini. Setelah itu kami makan bersama sembari sama-sama bercerita banyak hal yang baru kami alami.  Pastinya saya tidak segila itu untuk ceritakan semua kegiatan seksual yang kualami pada kokoku.

"Me, saya kelak perlu handycam. Berada pada kamu kan me?", bertanya kokoku sewaktu kami udah usai makan.

"Oh iya… sesaat saya ambilkan ya ko", kataku sembari membersihkan tanganku.

"Aku terus turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku serta saya tunggu kokoku usai membersihkan tangan, lalu kami sama-sama ke atas ke arah kamarku sembari kadang-kadang sama sama mengejek, serta sekali ini saya yang menang demikian saya memakai Cie Stefanny sebagai bahan ledekan.

Saya melepaskan sepatu serta kaus kakiku, yang lantas seluruhnya kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terlintas tempo hari, waktu Jenny serta Sherly ada mengantarku dan menyaksikan sepatu Cie Stefanny.

Sejenak jantungku berdetak cepat. Tiba-tiba saya berasa seram memikirkan apa reaksi kokoku jika dia menyaksikan Cie Stefanny tertidur di tempat tidur kamarku pada kondisi telanjang bundar. Namun aku segera kembali tenang di saat saya sadar jika tidak ada sepatu siapa-siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Di kamar, saya menghidupkan AC serta buka gordin jendela. Selesai kokoku merapikan anti virus di komputerku serta handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku mohon pamit padaku, ucapnya ingin temani papi mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang pada malam hari pada umumnya.

Sekalian tutup pintu selesai kokoku udah keluar kamarku, saya mulai memikir, mempunyai arti saya sendirian sampai esok malam. Dan saya tahu saya tidak mungkin berhasil lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini bila saya gak mengamankan diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Namun saya kebingungan  pikirkan apa yang wajib kulakukan waktu saya mesti makan nanti malam. Entahlah, barangkali saya mesti mencegah lapar malam nanti. Yah, kira saja diet.

Karenanya saya mengancing pintu kamarku, tetapi suatu ketukan pada waktu saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa kalaupun saya bawain kamu roti tawar serta keju hobymu", kudengar nada kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur dan memegang kokoku dengan lega. Jantungku berdegap cepat, dan saya usaha merehatkan diriku dengan menyelusupkan mukaku di dada kokoku yang cukup bagian ini.

Kokoku balas memegang badanku secara halus, serta saya terus diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok sampai menjerit semacam itu?", bertanya kokoku dengan bingung.

"Aku… anu… memang siapakah yang tidak terkejut bila pintu yang anyar kukunci udah diketok begitu?", saya tidak setuju dan mendangak menyaksikan kokoku, serta saya menempatkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech bila getho", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya suka sekali dengan tindakan halus kokoku ini. Saya kembali menyelinapkan parasku ke dada kokoku, dan saya rasa aman ada di dalam dekapan kokoku.

Sebetulnya saya gak pengin membebaskan kokoku pergi, saya pengin nikmati perasaan aman ini. Tetapi saya takut kokoku justru sangsi dengan sikapku.

Karena itu dengan berat hati saya melepas dekapanku pada kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, tentunya tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepadanya.

Sesudah kokoku keluar kamar, saya kembali mengancing pintu kamarku biar saat kokoku telah pergi, saya telah aman. Minimal siang ini saya bebas dari problem pak Bijakin, Wawan serta Suwito yang jelas gak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Dan roti yang dikasihkan kokoku ini nyata dapat selamatkanku dari rasa lapar sewaktu kelak saya harus terpenjara dalam kamarku sendiri, buat mengelit hasrat tiga pejantan itu.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS PART4

Saat ini saya pengin tidur siang barang sesaat, agar malam nanti saya tidak penat atau mengantuk saat Andy mengontakku. Serta pastinya saya tidak ingin tidur demikian saja, saya ingin tubuhku bersih hingga saya dapat tidur secara nyaman.

Karena itu saya siap-siap untuk selekasnya mandi. Sembari menenteng handuk, saya ke kamar mandiku untuk menyediakan air hangat di shower dengan memutar handel keran menuju yang rata-rata.

Sehabis saya terasa air yang memancar dari shower ini gak terlampau dingin, dengan rileks saya menanggalkan pakaian dan rok seragam sekolahku, pula bra serta celana dalamku, lalu seluruhnya kutaruh dalam keranjang pakaian kotor.

Saya mengancing pintu kamar mandiku serta saya lekas berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa penat yang menimpa badanku sedikit terobati.

Sehabis semua badanku basah, saya mulai menganakemaskan badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, namun saya jadi menggigit bibirku sendiri saat saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Berulangkali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tiada menyengaja waktu saya mencuci ke-2  payudaraku, serta dari sebelumnya yang tidak berencana itu saat ini saya sendiri yang jadi berniat sentuh serta menarik ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mendesah nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Sekarang saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sekalian mengayalkan Andy lagi mencumbu serta memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku saat ini.

"Mmmh…", saya kembali mendesah dengan napas mengincar, sekalian pejamkan mataku dan nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, dan sejalan hasratku yang semakin menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Semuanya rabaan dan penekanan yang kulakukan pada bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya mengayalkan Andy lagi mencumbuiku dengan mesra,  tengah meraba serta meremas ke-2  payudaraku secara lembut sesuai ini.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Hasratku sudah memulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat saat jemari tanganku menarik lubang vaginaku sendiri membuatku memikirkan Andy meniduriku dengan penuh cinta di kamar mandiku waktu ini.

"Mmm… ssshh…", saya mendesah, mendesah, serta menggelinjang perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sembari nikmati nakalnya jemari tanganku yang menarik lubang vaginaku sendiri serta saya selalu mengayalkan Andy yang kerjakan seluruhnya padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, dan napasku kian tidak memiliki aturan. Saya pejamkan mataku dan ke-2  pahaku ini kurapatkan semaksimal mungkin nikmati tiap-tiap detakan yang menyebabkan rasa nyeri di lubang vaginaku.

Desahanku telah mulai beralih jadi dengusan, serta tak lama setelahnya badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mengerang panjang, gak kuat kembali terima semuanya kesan ini, dan saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas terengah, saya memandang ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku selalu merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal karena kenakalanku ini, serta tenagaku kembali lagi seperti amblas demikian saja entahlah ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya mengeluhkan perlahan membatasi malu mengerti jika saya baru-baru ini bermasturbasi sekalian mengandaikan Andy, serta saya usaha menghimpit hasrat birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari kondisi terangsang ini, dan orgasmeku sudah berhenti. Rambutku jadi basah seluruhnya, dan saya memutus untuk keramas sekaligus. Gak lupa saya bersihkan lubang vaginaku barusan sempat disanggupi cairan cintaku ini, dan saat ini saya udah berasa nyaman dengan badanku.

Sesudah itu saya menghanduki rambut dan badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku sampai ke 1/2 pahaku.

Dan saya anyar keluar kamar mandiku, saat saya hampir menjerit di saat saya menyaksikan bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku baru saja kordennya tidak kututup.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS PART4

"Kalian ini telah edan ya!", saya 1/2 menghardik di Wawan serta Suwito yang asyik melihatiku dari jendela kamarku

Saya sesungguhnya bukan tak ingat jika badanku ini telah berkali kali dicicip dan dijarah habis oleh mereka. Tentu bertelanjang badan dihadapan mereka telah bukan soal yang fantastis, apa lagi saat ini badanku masih terlilit handuk mandiku. Namun tidak tahu mengapa, sekarang saya terasa dongkol diintip oleh mereka seperti berikut.

Wawan serta Suwito bersikap tidak dengar kata kataku, serta mereka berdua menyimpan tangan mereka dalam telinga mereka sembari buka mulut mereka, seakan pengin saya ulangi kata kataku, sampai saya tambah jengkel. Menyaksikan sikap mereka ini saya tahu kokoku sudah tentu pergi. Kalaupun kokoku belum pergi, tidak mungkin mereka berani kurang ajar seperti berikut padaku.

Saya ambil langkah ke jendela serta bakal tutup tirai jendela kamarku ini, waktu tiba-tiba terbayang suatu inspirasi yang membuatku ingin ketawa.

Memandang mereka lagi melihatiku semacam itu, saya bukan menutupkan gordin jendela kamarku, tetapi saya jadi melapangkan handuk yang membalut badanku, serta dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama