CERITA DEWASA POLWAN MANIS MENJADI PELACUR

CERITA DEWASA POLWAN MANIS MENJADI PELACUR

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN MANIS MENJADI PELACUR, Hasrat-Bispak42 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana arahnya? Rumah orangtuanya sendiri sudah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Peristiwa baru saja udah membinasakan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang tinggal, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Selepas kasus Ryoko usai, Sani memang kembali pada sana. Tetapi ia cuma mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya serta komentar dingin dari penjaga di muka.


"Sebab telah dicoret, Anda tidak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini beberapa barang Anda."


Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak berada pada tempat, sedang ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Kalaupun tak ada kebutuhan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tak dapat ajukan pertanyaan seterusnya lantaran sang penjaga langsung tutup gorden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Sehabis instansi serta keluarga, Bambang Harjadi lantas sudah matikannya. Tidak ada manusia yang pengen membantu JuaSani. Dengan cara limbung serta jiwa terbuncang ia jalan terseok jauhi rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak nampak di tengahnya siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apakah beda dengan diri kamu? Kendati penjahat, malah Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastilah arah, serta hujan terus turun dengan deras. Sani sudah tidak perduli kembali, dia serius kehilangan pegangan. Beberapa kali ia terjatuh, dan terciprat saat kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Seseorang pengendara motor ada pada sampingnya, dan berucap padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN MANIS MENJADI PELACUR

Sesaat Sani terheran. Lantas ia memilih untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Namun sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek lantas melesat tembus hujan, di tengah-tengah kota yang ke arah senja.


Mendekati malam…


"Pirsawan. Heboh penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang libatkan pelaku polwan buka kembali tahap baru sewaktu sekian hari ini dalam masyarakat mulai tersebar video porno yang diperhitungkan diperankan JP, pelaku polwan itu.  Walau begitu Kepolisian mengatakan video itu tidak ada hubungan dengan masalah ini serta bukan mengikutsertakan JP. JP sendiri ditemui udah distop secara tidak hormat karena bisa dibuktikan kerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan info malam selalu menyuguhkan sejumlah hal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani menyambat panjang ditingkahi gelak tawa beberapa laki laki.


Semua tengah ada dalam satu warung kecil di teritori lusuh, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur sebab ia sendiri telah tidak kuat membawa kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek serta dibuat mabok.


"Eh saya ada videonya yang berada pada tivi itu loh!" sengit seseorang laki laki di dekat Sani. "Gua diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Ingin menonton gak?"


Beberapa kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah hasrat Sani di warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberikan komentar kotor memandang kesenangan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung hingga sampai malam dan mengguyuri warung itu.


"Eh Non, pengin turut saksikan film heboh gak?" Sang tukang ojek tadi memboncengkan Sani membawa kepala Sani maka dari itu Sani dapat menyaksikan video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Seorang temannya kembali, nampaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak sanggup menentang sewaktu dimainkan sesuai itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan sejumlah poto Sani saat sedang menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih di saat penangkapan di dermaga, serta beberapa foto berawal dari pengumpulan bukti-bukti Savitri. Seandainya Sani masih mempunyai pikiran jernih, ia patut sangsi dengan bocornya semuanya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Akan tetapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman raih paras Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Beberapa kawannya jadi tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak paham, tak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka serta ketepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Mirip yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Saya pengen tutup!" kata satu orang, nampaknya pemilik warung. "Mari bayar, tidak boleh pada ngutang! Lu di membuka botol saja hingga sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, aku kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Tetapi bila saya bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Niat lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek menjajakan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman selalu menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian memerhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun gua terlebih dulu yang gunakan ia. Aku kagak ingin sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang dari sana menghalau semuanya yang berada pada atas meja, lalu mengusung badan Sani dan meletakkannya terlentang di atas meja, disediakan menjadi tempat pelepasan hasrat.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang udah cukup tinggi.


"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.


"Telah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Umumnya minum hingga sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani sekedar dapat bercakap putus-putus. Ia belum menyaksikan siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Hingga gak pakai busana ini. Mari, bangun, pakai busana dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu pakai kembali busananya yang berantakan. Ia juga sadar dalam vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terlintas insiden-kejadian sama sewaktu masih menyusup, ia tertidur setelah layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dirinya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani sekarang dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang tetap masih sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, dan kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani ketujuan belakang warung, di situ ada WC jongkok simple yang saru dengan ember serta gayung. Mengendalikan jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali lagi ke tengah warung.


"Ucapnya Alip kamu pengen cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia ngomong membawa kamu kesini tukasnya kamu ingin cari kerja."


Sani rada kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memaparkan, sembari menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN MANIS MENJADI PELACUR

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama salah satunya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Benar ingin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seorang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak serta menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerepotan berdiri dan selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang serangnya memaki.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main ngga bayar Mbak!" orang baru saja menyepaki berteriak membalasnya.


"Ramai benar-benar sich," 


Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Seorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan baju kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak berhasil dapatkan kesuksesan walaupun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya dengan bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan serta tiada disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka bermacam macam, dari ABG kurus kering hingga sampai STW montok. Berbau beberapa macam wangi-wangian murahan berbenturan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, membuat belahan dada dan paha, akan tetapi kesan-kesan murahan tidak dapat raib. Namun sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, nyatanya juga ada yang cukup. Ia menunjuk wanita yang ada pada tengah. Wanita itu memakai blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran nampak. Walau riasannya semenor yang lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, mukanya masih lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak menunjuk ia. Sang bapak memutuskan Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia serius berasa tidak mempunyai harga diri kembali setelah dibikin malu di mata masyarakat, dikeluarkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh serangkaian begundal kelas teri saat mabok. Jadi ia lantas tidak pikir beberapa macam sewaktu Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak lagi terasa dianya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia selainnya sama yang didakwakan pelosok dunia, semuanya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini area yang layak untuknya, di mana seluruhnya orang didalamnya tidak punyai harga diri. Di mana seluruh wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum serta merengkuh sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, selepas sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh serta harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu serta kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu banyak pelacur murahan yang lagi bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga dari sana. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, pokoknya sama dengan kerjanya di bawah Ryoko dahulu, tapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak repot membawa bercakap atau berteman sang bapak, dia segera melepaskan kemeja laki laki hidung belang itu, lalu menelanjangi diri. Untuk memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta pada akhirnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya serta menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah waktu bekerja buat Ryoko gak lenyap. Sehabis membasahi semua kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, serta terus turun hingga lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia sungguh-sungguh untung memperoleh service kelas atas di dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak serta memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia telah tidak pikir memanfaatkan kondom—dia tidak perduli kembali dengan dirinya sendiri, tidak perduli resiko hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sembari merengkuh kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu terhadap Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang rada di luar perkiraan, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memecutnya hingga sampai ia sendiri orgasme, namun tamunya masih tetap tegang. Mereka lalu pindah status jadi misionaris, serta sang bapak melecutnya cukuplah lama, kemungkinan 20 menit, sampai ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani geram. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, namun ia tidak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering karena kelamaan difungsikan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi , biarpun disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas dipan serta mengeloyor pergi. Sani tergolek mengangkang, ngilu. Akan tetapi tugasnya belum usai. Kecantikan alami Sani udah bikin banyak lelaki hidung belang menyemut mau nikmati kemulusan badannya. Serta barusan Sani bangun serta kenakan handuk untuk tutupi badan bugilnya, pintu bedeng tempat perlawanannya barusan telah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan sesenang hati, Salah seseorang pada mereka yang nampaknya pimpinan sekelompok tersebut lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kurang kuat untuk menantang, selangkangannya masih perih selesai digempur penis bandot tua konsumen setia awal mulanya, dan dia memanglah gak pengin kembali menantang. Dia biarkan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN MANIS MENJADI PELACUR

Lututnya lumayan sakit lantaran terbentur semen kasar, dan perih waktu dia dipaksakan beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekalipun tak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor dan berbau punyanya ke mulut elok si gadis yang sekarang terselak, serta usaha semestinya buat memberikan kepuasan lelaki yang sudah bayar badannya untuk berikan layanan terunggul. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas mulai melingkari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikata Sani tahu kalaupun beberapa preman itu sekalipun gak bayar satu rupiah juga buat nikmati badan eloknya! Seumpama Sani tahu kalaupun Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada karena mesti melepaskan divanya jadikan penghasilan uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih banyak preman.  Serta Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhambat wanita itu bersamaan badannya yang ditangani bagaikan binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuman dapat terisak perlahan saat dia masuk ke kamar serta lihat Sani terlentang tak sadar diri gak punya daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani menempuh jabatan jadi pelacur kelas teri. kecantikannya tidak sirna, juga kenggunannya tambah terpancar meskipun dia tidak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias begitu menor buat mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, sampai hampir tidak bermake-up jadi membutanya jadi amat anggun, dan sebabkan banyak lelaki yang menghendaki layanan dari dianya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dijalankannya membikin konsumennya demikian menyenangi dirinya sendiri. Dan demikian keseluruhan service yang dikasihkan Sani sampai banyak konsumennya tidak mengerti jika si gadis mulai memanipulasi orgasmenya.


Ya, seperti secara umum banyak pelacur yang sering layani laki laki, Sani mulai berasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai bergaya untuk bikin beberapa tamunya terasa seperti lelaki bagus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Meskipun sebenarnya kalau bukan dikarenakan obat kuat, karena itu dalam perhitungan 3 sampai 5 menit karenanya banyak lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta sepanjang 5 bulan itu, keterkenalan yang diraih Sani mulai membuat seseorang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Lantaran sebelumnya Sani ada dirinya-lah diva di seluruhnya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo perlahan tapi dengan suara berani.


"Saya tak sukai dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung ibarat anak kecil yang mau jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, walaupun sebetulnya dia bisa menduga wanita yang mana disebutkan Mira, lantaran dia sendiri sudah berulangkali cicipi kehangatan dan layanan keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan cara gratis selaku bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Tergolong di saat tanpa dengan jijik dan risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama