CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS, Hasrat-Bispak42 Beberapa menit saya terjaga dari tidurku. Kendati saya telah berasa cukup tambah enak, saya masih mau bermalas-malasan, serta melepaskan badanku yang telanjang bundar dan terpendam dalam bedcover ini masih terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Terkadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku serta wanginya berbau rambutku ini.

Dan saya udah kembali tersenyum senyuman sendiri sebab saya terpikir peristiwa pada hari tempo hari bersama Andy, dimulai dengan sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku hingga sampai balik ke kelasku, serta yang paling membuatku berbahagia merupakan SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku supaya selekasnya istirahat serta tidur karena ia mengerti saya kepayahan.

Akan tetapi, Andy tahunya saya kepayahan lantaran belajar hingga malam, bukan lantaran ngeseks berkali kali sejak mulai tempo hari lusa. Saya menyaksikan jam kamarku, rupanya telah jam 5:10 pagi. Jadi saya menarik napas panjang, siap-siap melalui ini hari yang entahlah dapat memberi warna apalagi di kehidupanku.

"Auw…", saya menyambat perlahan-lahan saat saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal waktu kupakai jalan, sampai lubang vaginaku kadangkala berasa sedikit nyeri. Nyatanya badanku belum sembuh betul selesai tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meski sebenarnya saya telah istirahat semalam tanpa masalah, juga saya udah tidur lebih dini sehabis terima SMS Andy sekitaran jam 9 tempo hari malam.

Saya mengambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku buat ambil bra dan celana dalamku,  seragam putih abu abu. Peduli sangat dengan teror Dedi, ini hari saya menentukan untuk menggunakan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya berasa sangat risau, memikirkan kawan temanku di sekolah tahu kalaupun saya tak memakai celana dalam. Bila kelak Dedi menyusahkanku, saya telah pasrah.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS

Kadangkala saya menyambat, saat merasa sakit yang menimpa betisku ini mengacaukan cara kakiku. Sampai sekarang saya anyar rasakan kalaupun otot perutku pula sedikit kejang, seperti habis lakukan sit up berkali kemungkinan.

Tapi perlahan-lahan saya memahami sebuah perihal yang aneh, entahlah mengapa saya jadi nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… zaman pagi pagi sudah kacau-balau gini…", saya menggerundel serta memarahi diriku sendiri.

Karenanya saya usaha tidak untuk biarkan pikiranku melayang-layang kemanapun. Sehabis saya gantungkan semua lembar baju yang bisa kukenakan serta handukku, saya mengamankan pintu kendati pun saya masih ingat kalaupun pintu kamarku terkunci. Tetap juga rasanya aneh bila saya harus mandi tanpa ada menggembok pintu kamar mandi, serta saya tidak ingin kalaupun saya jadi biasa begitu.

Saya mulai menganakemaskan badanku dengan shower air hangat serta cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Sehabis usai, saya selekasnya keringkan badanku dan memakai bra dan celana dalamku, lalu saya ke arah meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu sudah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuman buat Andy… jika kedepannya Andy tahu kamu telah tidak virgin, apa Andy masih pengen sama kamu?", saya berujar pada bayang-bayang diriku dalam cermin, serta sekarang hatiku jadi bersusah-hati.

Saya mulai menggunakan pakaian dan rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Sesudah mematikan AC kamarku, saya mengecek beberapa buku yang berada pada tas sekolahku, pastikan tiada yang ketinggalan serta gak lupa saya masukkan smartphoneku ke tas.

Lalu saya kenakan sabuk yang umum kupakai ke sekolah serta siap-siap buat mengatur tampilanku di muka meja dandanku, sewaktu tiba-tiba saya dengar telpon selulerku keluarkan bunyi, dan dari deringnya saya tahu jika ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari mobile-phoneku, serta lekas membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu udah lebih enak? Saya berharap ini hari kamu telah lebih sehat dan tidak lelah.'

Di saat saya memandang nama pengirimnya yaitu Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku segera menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban jika saya udah lebih sehat serta telah tidak lelah. Saya suka sekali lantaran saya berasa Andy mulai berani memberinya perhatiannya padaku.

Sehabis saya menaruh mobile-phoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap beres-beres tampilanku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sekalian menyisir rambutku sampai tampak rapi serta elok megar, lalu saya memberi sedikit bedak pada parasku.

Ini hari saya mau nampak lebih elok dan menarik di depan Andy, dan saya memoleskan lip gloss sesuai kebutuhan di bibirku.

"Andy… bila saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu kasih padaku…", saya mengguman perlahan sekalian melihati diriku di cermin menegaskan tidaklah ada yang keliru dengan tampilanku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan cantikku.

"Siapa?", saya ajukan pertanyaan sembari ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah ke pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, dan ucapkan terima kasih di Sulikah. Kemudian saya mengamankan pintu kamarku, dan saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang ada pada sisi rack sepatu, serta saya menggunakan kaus kaki dan sepatuku.

Tau-tau saya tersadarkan, tidak tahu mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya ajukan pertanyaan bertanya-tanya.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang menatapku denganc penglihatan takjub.

"Terima kasih ya", saya tersenyum puas.

Dalam hati saya mengharap di sekolah kelak Andy akan memujiku sesuai ini, meski kalaupun menyaksikan Andy yang malu seperti tempo hari, rasanya impianku itu tak bisa diwujudkan sekencang itu.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Saya turun ke kamar makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin berkurang dari umumnya, karena tau-tau saja saya takut jadi gendut. Saya gak ingin sebagai tampak tidak menarik untuk Andy. Secara sekejap saya mengakhiri sarapanku, serta sehabis membersihkan tangan serta mulutku, saya mengambil langkah ketujuan garasi.

Di situ saya lihat pak Bijaksanain sedang mengelapi mobilku. Sewaktu saya merapat, pak Bijakin yang melihatku saat itu juga menyudahi kerjaannya, serta dia menatapku seperti baru kali pertama melihatku saja.

Demikian pula Wawan serta Suwito yang pada awalnya sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sembari selalu menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Berbudiin, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah ingin pergi sekolah nih", saya berujar di pak Berbudiin sembari menunjuk lap yang ada di atas kap mesin mobilku.

Tak ada jawaban dari pak Bijakin yang cuma mengusung lap itu dari kap mesin mobilku, dan konyolnya dia mengerjakan itu sembari lagi menatapku. Sewaktu saya lihat seputar, saya menyaksikan Wawan serta Suwito  punya sikap sama, mereka terus mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian semuanya mengapa sich? Tak pernah simak cewek cakep ya?!", saya berniat memarahi dengan nada yang lumayan keras sampai mereka kaget.

Suwito hingga nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sementara itu Wawan dengan muka terkaget jatuhkan sapunya. Pak Bijakin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya membatasi tawa menyaksikan reaksi mereka bertiga ini, namun saya usaha masih tetap menempatkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… buat terkejut saja!", gerutu pak Bijakin lalu mulai dekatiku.

Wawan serta Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua memulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang sangat kukenal, penglihatan mata mereka di waktu mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS

"Eh eh… kalian pengin apa? Tidak! Tidak mau!!", mengetahui apa yang bisa dijalankan oleh pak Bijakin, Wawan serta Suwito, saya berseru cemas serta cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya mengancing pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di samping kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka,  agar mereka dapat dengar jawabanku yang benar kuusahakan buat bikin mereka kian kecewa.

"Marilah non Eliza… Sekejap saja non", kata Wawan serta Suwito nyaris berbareng dan mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang udah terkunci ini.

"Tidak mau! Tak mau! Kelak bajuku lecek! Dasarnya tak ingin!", saya menjawab dengan suara yang lumayan keras dan menggelengkan kepalaku berkali kali, namun saya berencana mengerling ke mereka, dengan tipe yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa takut mengandaikan apa yang hendak terjadi jika kini saya hingga sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah lantaran didesak layani hasrat birahi mereka lebih dahulu.

Selesai seringkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal buat menjawab keinginan mereka yang memaksakan saya turun tidak lama, pada akhirnya mereka berserah pun serta kembali meneruskan tugas mereka. Pak Bijakin mengelap mobil mamaku, sementara itu Wawan serta Suwito kembali naik ke bangku tadi mereka gunakan serta menyambung sapu langit langit garasi ini.

Sembari tersenyum senyuman karena menganggap menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta waktu saya lihat mereka bertiga pura pura tidak tahu kalaupun mereka harus memberikan pintu garasi juga pintu gerbang bagiku, saya menghimpit klakson mobilku sampai mereka kaget dan seluruh alat bersih bersih yang ada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya telah tidak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sembari tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijakin yang dekat dengan mobilku kelihatan bersungut sungut sembari memberikan pintu garasi kemudian pun pintu gerbang, sedang Wawan dan Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan puas, meski saya tahu sepulangnya sekolah kelak mereka bertiga pasti membalasnya marah padaku, entahlah lewat langkah menjadikanku piala bergilir atau piala bersama. 

Namun saya tidak peduli, toh tiada kugoda seperti barusan juga mereka bertiga udah berkali kali menjadikanku betina mereka saat tidak ada siapa siapa dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang bisa mereka kerjakan padaku seusai semuanya yang kulakukan ini, kalaupun kelak saya sungguh-sungguh mesti sendirian di dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut takut memikirkan perbudakan apakah yang harus kujalani sesudah saya pulang sekolah kelak.

Selesai pintu terbuka seluruhnya, saya selekasnya melesatkan mobilku ke sekolah. Saya gak pengen pikirkan apa yang bisa terjadi dengan diriku kelak, karena di pikiranku sekarang ini cuman ada sebuah perihal, ialah saya mengharapkan ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa cuma karena argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu untukku saya mengharapkan ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan special cuma untuk Andy. Saya pengin Andy sungguh-sungguh ketarik padaku.

II. Keinginan Cantik Di Pagi Hari

Masih 15 menit sebelumnya bel masuk sekolah keluarkan bunyi di saat saya hingga sampai di parkir sekolah. Jantungku berdegap cepat saat saya menyaksikan Andy baru turun dari mobilnya. Dan di saat saya menyaksikan tempat kosong di sisi mobil Andy, rasanya saya seperti punya mimpi elok, serta saya puas sekali.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS

Saya gak mau mimpi cantikku ini musnah demikian saja, karena itu saya selekasnya melesat serta memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Serta Andy nampaknya langsung mengetahui kalaupun ini merupakan adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia menantiku tuntas memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan menggembok pintu, serta kami berdua sempat sama-sama pandang untuk beberapa lama waktunya. Lantas Andy tundukkan parasnya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya ambil langkah dekati Andy, yang sekarang baru kusaksikan jika parasnya merona merah.

"Hai Andy… terimakasih ya semalam, mm… pun barusan pagi… saya sudah sehat kok, pula sudah tidak demikian penat seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku kian terlengah sewaktu saya memandang paras Andy yang ganteng itu tersenyum halus. Namun Andy masih menunduk seperti tidak berani melihatku dan saya tersenyum geli lihat kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali lantaran Andy terus menunduk tanpa menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian takut.

"Saya mengapa?", saya menanyakan dengan senyuman jahil.

"Aku… anu… saya puas kamu telah tidak sakit", Andy menatapku selintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… terima kasih ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berbicara dengan ria.

Sebetulnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap kalaupun kelanjutan kalimat Andy barusan itu merupakan penghormatan dari Andy jika saya kelihatan elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sesungguhnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau bagaimanapun, kata-kata Andy barusan itu selalu membuatku tersenyum berbahagia.

Saya telah sangat percaya sekali jika Andy sukai padaku, kelihatan dari sikapnya yang terus salah tingkah sebagai berikut serta ujaran Andy barusan tunjukkan jika Andy benar-benar peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy ajukan pertanyaan dengan suara perlahan.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya menggangguk puas, namun Andy menunduk demikian dalam serta dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli memandang Andy yang demikian canggung dan salah tingkah di depanku. Apa ini lantaran dia  jatuh cinta padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan waktu dia membawa mukanya menatapku, saya mengacaukankkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku serta sekali ini dia tersenyum, tidak tahu suka atau malu, atau juga ke-2 nya. Saya gak percaya, tetapi saya terasa tatapan Andy ini benar-benar menghangatkan hatiku. Saya tidak tahu kata-kata apa yang dapat memvisualisasikan hatiku saat ini, yang terang saya rasakan pada pagi ini hari saya mendapatkan asa yang bagus. Serta saya benar-benar berbahagia sewaktu Andy selalu mengambil langkah di sampingku, biarpun Andy yang adakalanya melihat dan tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Persis seperti tempo hari, saya rasakan beberapa tatapan iri dari banyak siswa cewek yang melihatku jalan tuju kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya berasa senang dan puas, meskipun sebetulnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pujaan hati. Serta sekarang kami berdua keduanya sama diam sekalian selalu mengambil langkah, hingga akhirnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… thanks ya", saya mohon pamit pada Andy.

"Aku… saya  ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan grogi sekalian mengangkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sekalian balas angkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari ambil langkah masuk ke kelasku. Tetapi waktu saya lihat Jenny yang dengan senyuman isengnya itu menatapku serta menantiku di bangkunya, saya menghela napas panjang sekalian terus ambil langkah untuk duduk di sisi Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya pastilah dirayu serta diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MANIS

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tiada insiden spesial, disamping Jenny yang repot memikat serta menghinaku terkait Andy, pun Sherly yang turut jadi parah kondisi waktu kami bergabung di kantin saat pukul istirahat pertama serta, juga pada pukul istirahat ke-2  seperti saat ini kini.

Serta kalaupun rata-rata saya terus usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuma dapat menghindari atau tersenyum malu, meski hatiku rasanya suka sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  selesai ini telah keluarkan bunyi.

"Review deh… parasnya hingga merah begini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sentil Sherly serta mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak perlu pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian selalu ngeledek saya,  ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut serta merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini sudah tidak kok. Cup cup… tak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sekalian menggamit tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sekalian menghela napas panjang serta memberikan tanganku yang ada di dalam gandengan tangannya itu di Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pula rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny dan Sherly sesuai ini, namun saya menurut saja sewaktu Sherly merengkuh tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama